PERTEMUAN 2
1. Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan didalam
system itu terdapat subsistem dan suprasistem.
Yang dimaksud subsitem itu adalah sistem
yang ada dalam suatu system. Subsistem ini berada didalam system besar.
Misalnya system akademik, dalam system ini terdapat kombinasi bebrapa system
yaitu system pembayaran, system penjadwalan, dan lain lain. Sistem inilah yang
dimaksud subsistem. Sedangkan Suprasistem adalah system yang sfatnya lebih
besar dari system, dengan maksud jika ada suatu system menjadi bagian dari
suatu system yang lebih luas , maka system yang luas inilah disebut dengan
suprasistem. Misalnya system sekolah,
maka system pendidikan inilah yang menjadi supra system.
2. Sistem Basis Data
Kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu, dengan yang lain. Dalam penyimpanannya basis data tersimpan
di perangkat keras, dan untuk memanipilasinya menggunakan perangkat lunak.
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan
batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Sehingga dapat dikatakan
database merupakan salah satu komponen yang penting dalam system informasi
karena merupakan basis dalam menyediakan informasi kepada user atau pengguna.
3.
Komponen
sistem basis data terdiri atas :
1. Data
Disimpan secara terintegrasi, artinya basis data merupakan gabungan dari berbagai macam file aplikasi yang berbeda yang disusun dengan menghilangkan bagian-bagian yang rangkap. Sebagai alat penghubung digunakan kunci (key). Dipakai secara bersama-sama, artinya masing-masing bagian dari suatu data dapat digunakan atau diakses bersama-sama dalam waktu yang bersamaan oleh pemakai untuk aplikasi yang berbeda.
2. Perangkat Keras
Mencakup peralatan atau perangkat computer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data.
3. Perangkat Lunak
Sebagai penghubung antara pengguna dan basis data.
4. Pengguna
Pengguna Dibagi menjadi 4 kategori :
a. System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut.
b. Database Administrator (DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.c. Programmer
Pengguna yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).
d. Pengguna Akhir
• Casual User (pengguna mahir)
Pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
• End User (pemakai umum)
Pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.
• Specialized / sophisticated User (pengguna khusus)
Pengguna yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi Pengolahan Citra, Sistem Pakar.
1. Data
Disimpan secara terintegrasi, artinya basis data merupakan gabungan dari berbagai macam file aplikasi yang berbeda yang disusun dengan menghilangkan bagian-bagian yang rangkap. Sebagai alat penghubung digunakan kunci (key). Dipakai secara bersama-sama, artinya masing-masing bagian dari suatu data dapat digunakan atau diakses bersama-sama dalam waktu yang bersamaan oleh pemakai untuk aplikasi yang berbeda.
2. Perangkat Keras
Mencakup peralatan atau perangkat computer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data.
3. Perangkat Lunak
Sebagai penghubung antara pengguna dan basis data.
4. Pengguna
Pengguna Dibagi menjadi 4 kategori :
a. System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut.
b. Database Administrator (DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.c. Programmer
Pengguna yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).
d. Pengguna Akhir
• Casual User (pengguna mahir)
Pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
• End User (pemakai umum)
Pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.
• Specialized / sophisticated User (pengguna khusus)
Pengguna yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi Pengolahan Citra, Sistem Pakar.
4. Abstraksi Data
Abstraksi data
merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya
data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang
sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali
menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara
(diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna
dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh
pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik. Salah satu
tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka (interface)
kepada user.untuk itu system tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana
data disimpan dan dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya
berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
5.
Penyusun Abstraksi Data
1. Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis
ini menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya disimpan. Pada lapis
inilah struktur data dijabarkan secara rinci.
2. Level Logik / Konseptual (Conceptual
Level)
Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis
fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what) saja yang sesungguhnya disimpan
pada basisdata, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan antardata secara
keseluruhan. Seorang pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data
mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain
sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA
3. Level Penampakan/pandangan (View
Level)
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada
abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang
sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh
masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian
dari basis data. Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan,
jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan
bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua
pengguna database membutuhkan seluruh i nformasi yang terdapat dalam database
tersebut.
6. Hubungan Bagian Dalam Abstraksi Data
Dalam penyusunan abstraksi data, terdapat
penyusunan yang harus dijalani sehingga dengan adanya hubungan yang terstruktur
diharapkan dapat menghasilkan data yang valid sehingga informasi yang diterima
oleh si penerima dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Tahap hubungannya sebagai berikut ;
Diawali penyusunan level fisik, lapis ini akan
menjelaskan penyimpanan data yang sebenarnya. Sehingga dengan lapis ini data
dapat dijabarkan secara terstruktur dan terperinci.
Kemudian
penyusunan lapis logik . Lapis ini akan menjabarkan data apa (what) saja yang
sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan
antardata secara keseluruhan.
Dan yang terakhir dengan penyusunan level
penampakkan Lapis pandangan
merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya
mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan
pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan
barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data.
7.
Manfaat
Sistem Basis Data
·
Data dapat
dipakai secara bersama.
Data dapat dipakai
secara bersama –sama oleh beberapa program aplikasi (secara online) pada saat
bersamaan.
·
Dapat diterapkan
standarisasi.
Dengan adanya
pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang
disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
·
Terkontrolnya
kelengkapan data.
Pada system SBD,
dalam setiap field itu bisa digunakan oleh berbagai macam aplikasi ,sehingga
dengan adanya field ini secara bersama-sama, memungkinkan untuk tidak
terjadinya kerangkapan data.
·
Terpeliharanya
Integritas data.
Jika kerangkapan
data dikontrol dan kekonsistenan dapat dijaga maka dapat menjadi akurat.
·
Terpeliharanya
keselarasan (kekonsistenan) data.
Sistem basis data
ini bisa dipakai fieldnya untuk seluruh aplikasi, maka ketika kita merubah data
dalam field tersebut, maka seluruh aplikasi akan berubah.
·
Data
Independence( Kemandirian Data).
Dapat digunakan
untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang
sudah ada.
sumber: berbagai pemikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar