Kamis, 29 November 2012

Sistem Informasi Manajemen, Akutansi, Geografis, Pariwisata, Kesehatan, Personalia (SDM)


Management.
                Management adalah pemanfaatan sumber daya yang ada pada sebuah organisasi, dimana sumber daya tersebut dikelola oleh orang-orang yang memiliki tugas masing- masing. Dan tugas tersebut mengarah pada pembentukan sebuah sistem sesuai dengan lingkup organisasi yang diterapkan. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi.

Bentuk Management.
                Sistem Informasi Management menghasilkan beberapa bentuk laporan, dimana laporan tersebut berguna bagi manajer untuk memantau perkembangan penjualan, sehingga manajer dapat mengambil keputusan apabila terjadi kemerosotan penjualan. Dengan laporan penjualan diharapkan tetap stabil dalam sebuah perusahaan tersebut. Berikut bentuk laporan yang dihasilkan  oleh management;
·         Laporan Periodis adalah laporan yang dihasilkan dalam waktu tertentu seperti harian, mingguan, bulanan.
·         Laporan Ikhtisar adalah laporan yang dibuat untuk meringkas sejumlah data/informasi yang telah didapat.
·         Laporan perkecualian adalah laporan ini muncul apabila terjadi keadaan yang tidak normal, sehingga laporan ini sering dibutuhkan manajer untuk menstabilkan penjualan.
·         Laporan Perbandingan adalah laporan yang berisi perbandingan dua himpunan informasi atau lebih, dimana himpunan itu memiliki bentuk yang sama.
Perusahaan.
                Perusahaan adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut.

Apa yang perlu  dimanage.
1.       Man (tenaga kerja)
Dalam kegiatan manajemen, faktor manusia adalah paling menentukan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa manusia tidak akan ada proses kerja , titik pusat daripada manajemen adalah manusia
Manusia melakukan kegiatan dalam manajemen;
A.       Melahirkan ide.
B.       Menggunakan dan
C.       Melaksanakan manajemen

2.       Money(uang/biaya)

Uang merupakan faktor terpenting karena sebagai alat tukar dan pengukur nilai suatu usaha. Setiap perusahaan mengukur jumlah uang yang berputar pada perusahaan itu sendiri. Sehingga dengan uang perusahaan dapat tau berapa pendapatan dan pengeluaran perusahaan .

3.       Methode(cara kerja)
Cara untuk melaksanakan suatu perkerjaan dalam mencapai tujuan, sangat menentukan hasil kerja seseorang . Jadi tercapai tidaknya suatu tujuan itu sangat tergantung kepada cara melaksanakannya. Dan tujuan pokok manajemen adalah untuk memperoleh efisiensi( daya guna) dan efektivitas( tepat guna) dalam bekerja.

4.       Materials(bahan /perlengkapan)
Unsur material dalam manajemen tidak dapat diabaikan sama sekali, bahkan manajemen muncul karena adanya kegiatan,  manusia secara bersamaan untuk mengurus materials. Tanpa materials yang diproses , tidak ada wujud dan hasil yang diprosesnya.

5.       Mesin
Dalam perusahaan manapun, baik kegiatan pemerintahan atau swasta , peranan mesin sebagai alat bantu kerja sangat diperlukan. Kegunaan dari mesin-mesin dalam setiap kegiatan manajemen, dapat membawa kemudahan  dan kelancaran kerja, juga memberi keuntungan yang banyak terhadap tenaga kerja.

6.       Pemasaran
Sebagai tempat untuk memasarkan hasi produksi (barang)dari suatu kegiatan usaha, hal ini harus dikuasai, demi kelangsungan proses kegiatan. Proses produksi sesuatu barang akan terhenti apabila barang-barang hasil produksi itu tidak dipasarkan Oleh karena itu penguasaan pasar untuk menyebarluaskan hasil-hasil produksi agar sampai ke tangan konsumen, hal ini merupakan hal yang menetukan dala kegiatan manjemen.

Kenapa perlu dimanage.
                Manajemen untuk mencapai suatu keberhasilan harus melalui proses- proses yang harus dimanage. Karena dengan dimanage suatu manajemen dapat berjalan lancar sehingga membawa dampak yang positif bagi perusahaan yang bergerak sesuai bidangnya. Memanage bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang manjer harus pintar-pintar memutar otak, karena suatu perusahaan itu tidak selalu berada ditingkat teratas pasti pernah mengalami ditingkat kebawah atau penurunan maka suatu manajer harus bisa mengambil keputusan yang dapat merubah perusahaan dalam berkembang.

Manajer.
                Manajer merupakan orang yang mampu mengatur kinerja personilya dalam kegiatan organisasi , serta berhak untuk mengambil keputusan apabila dalam suatu organisasi terjadi keadaan yang tidak normal. Sehingga dengan adanya manajer, kegiatan organisasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Peranan manjer  dalam suatu manajemen  adalah;
·         Melayani bagi segenap pembantu atau kerabat kerja.
·         Mengadakan latihan-latihan dan memeilih tenaga kerja yang baik dan bermutu cara kerjanya.
·         Mewujudkan kerja sama  yang sebaik-baiknya terhadap kerabat kerja dalam melakukan perkerjaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
·         Megembangkan  suatu perusahaan dengan keputusan yang telah dibuat untuk tetap maju dan berkembang.
·         Manajer bekerja secara profesional dalam mengembangkan perusahaan.

 Apa yang di butuhkan manajer.
                Manajer membutuhkan suatu data dan informasi, karena dengan data  dan informasi seorang manajer dapat mengetahui secara langsung apa yang sedang  terjadi pada sebuah perusahaan tersebut. Apakah perusahaannya mengalami perkembangan bahkan mengalami kerugian, untuk mengatasi hal tersebut manajer juga perlu sebuah laporan. Laporan bagi seorang manajer memiliki fungsi yang penting, karena dengan laporan manajer dapat terbantu untuk mengambil sebuah keputusan guna memperbaiki keadaan yang sebelumnya, atau untuk meningkatkan keadaan suatu perusahaan. Dengan adanya data, informasi, serta laporan manajer dapat mengelola perusahaan dengan baik dan meghasilkan target yang maksimal sesuai dengan keinginan sebuah perusahaan.

Hubungan level manajemen dengan kebutuhan informasi.
Manajemen Tingkat Atas berhubungan dengan Informasi pemecahan masalah
Informasi pemecahan masalah(problem solving information)                                                                            Informasi pemecahan membantu manajer dalam mengambil keputusan saat terjadi permasalahan, serta informasi ini menjawab sebuah pertanyaan (Manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) Problem solving dihubungkan dengan keputusan secara berulang- ulang, sehingga manajemen tingkat atas perlu membutuhkan analisis.
Manajemen Tingkat Menengah berhubungan dengan informasi pengarahan perhatian
Informasi pengarahan perhatian(attention directing information)                                                                              Informasi pengarahan perhatian merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian terhadap masalah- masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan, serta melihat kesempatan yang dpat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan
(Permasalahan apakah yang harus saya amati ? ). Jadi dapat disimpulkan informasi ini akan membantu manjemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
Manajemen Tingkat Bawah berhubungan dengan informasi pemecahan masalah
          Informasi pemecahan masalah(problem solving information)
Informasi pemecahan membantu manajer dalam mengambil keputusan saat terjadi permasalahan, serta informasi ini menjawab sebuah pertanyaan(Manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) Problem solving dihubungkan dengan keputusan secara berulang- ulang, sehingga manajemen tingkat atas perlu membutuhkan analisis.
               
Alasan manajer membutuhkan  informasi.
                Dengan informasi sebuah laporan dapat dibuat dan laporan tersebut dapat dijadikan bukti, sehingga berguna bagi manajer untuk menentukan tindakan yang diambil.
Berikut alasan manajer membutuhkan informasi;
·         Dengan informasi manajer dapat memantau atau mengevaluasi kinerja personil-personilnya.
·         Informasi dapat membantu manajer untuk melihat  penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada perusahaan.
·         Informasi dapat membantu manajer dalam memantau perkembangan perusahaan.
·         Dan informasi berguna untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan memecahkan permasalahan

Jenis Perusahaan dan Karakteristik.
·          Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menghasilkan jasa untuk pelanggan.  Perusahaan ini menghasilkan jasa dimana jasa ini dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kita .                             
 
·         Perusahaan Dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli barang dagangan dari pemasok (supplier) kemudian menjual kembali kepada pelanggan.

·          Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli bahan baku (input) kemudian mengubahnya menjadi barang yang dijual kepada pelanggan.

Kebutuhan informasi bagi tiap jenis perusahaan.
Perusahaan jasa
Informasi yang dibutuhkan;
·         Mencari pekerja yang profesional
·         Mencari informasi terhadap pelanggan tetap yang memakai jasa.
·         Mecari peluang dalam mengembangkan jasa
Perusahaan Dagang
Informasi yang dibutukan;
·         Mencari  informasi tentang kualitas bahan baku yang akan diolah
·         Mencari informasi dalam penjualan suatu barang
·         Melakukan kerja sama dalam hal penjualan yang luas baik lokal maupun internasional
Perusahaan Manufaktur
Informasi yang dibutuhkan;
·         Mencari informasi tentang  penjualan suatu produk
·         Mencari informasi tentang kualitas bahan baku yang akan diproses
·         Mencari informasi kerja sama baik eksport  maupun import

Sistem Informasi Manajemen.
                Sistem yang digunakan dalam  dunia manajemen, dimana pada suatu manajemen bergerak dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh para personil-personilnya atau kerabat kerja. Sistem manajemen ini memberikan suatu informasi terhadap manajer dimana informasi tersebut dalam bentuk laporan – laporan hasil perkembangan perusahaan, hasil kerja perusahaan. Sehingga dengan laporan yang berisi informasi – informasi tersebut dapat membawa perubahan suatu perusahaan, apabila perusahaan tersebut terdapat persoalan-persoalan yang dapat menghambat kinerja perusahaan tersebut. Dengan data laporan yang berisi beberapa informasi ,manajer dapat membuat keputusan untuk keluar dari suatu persoalan yang dihadapi oleh perusahaannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa tugas seorang manajer harus tegas dan bertanggung jawab karena berhubungan langsung dengan kualitas perusahaan. Sehingga dengan adanya sistem informasi pada sebuah manjemen dapat membantu para pekerja yang berada dalam lingkup manajemen, guna mengembangkan perusahaan untuk lebih maju ke depannya.

 Akutansi.
                Akutansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut. Pengertian di atas menekankan kepada fungsi dan kegiatan akutansi , sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.        Dipandang dari sudut fungsi atau kegunannya , akutansi merupakannaktivitas jasa yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan , sehingga memungkinkan pimipinan perusahaan atau pihak –pihak di luar perusahaan membuat pertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat.
2.       Dipandang dari sudut kegiatannya , akutansi merupakan suatu proses yang meliputi identifikasi ( penentuan ), pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis.
Informasi ekonomis yang dihasilkan akutansi adalah data transaksi ang terjadi dalam perusahaan, yang dinyataka dalm satuan uang . Oleh karena itu yang menjadi sasaran atau objek akutansi adalah transaksi yang besifat finansial (keuangan), atau transaksi yang dapat di ukur dengan satuan uang. Perusahaan melakukan transaksi keuangan terjadi bukan selama periode tertentu melainkan bermacam-macam transaksi yang  terjadi berulang-ulang.  

Perusahaan membutuhkan akutansi.
                Setiap perusahaan selalu membutuhkan akutansi, kerena akutansi memberikan suatu informasi terhadap hasil penilaian jalannya suatu perusahaan, tanpa adanya akutansi pimpinan perusahaan  tidak dapat mengambil keputusan yang tepat.  Kegiatan akutansi  juga meliputi perencanaan sistem pencatatan dan penfsiran atas laporan keuangan. Sehingga dengan adanya akutansi dalam sebuah perusahaan diharapkan dapat membantu atau mendukung perusahaan tersebut dapat terus berkembang.
Pihak yang memerlukan Akutansi
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akutansi serta manfaatnyabagi pihak yang bersangkutan , antara lain sebagai berikut;
1.       Pimpinan Perusahaan
Laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan berfungsi sebagai:
A.       Bukti pertanggungjawaban kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengelola perusahaan.
B.       Alat untuk mengukur tingkat biaya dari kegiatan-kegiatan perusahaan
C.       Sebagai dasar bahan pertimbangan dalam menetapkan rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.

2.       Pemilik Perusahaan
Dalam perusahaan-perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain, seperti dalam bentuk Perseroan Terbatas(PT), bagi pemilik perusahaan laporan keuangan berfungsi sebagai;
A.       Alat untuk menilai hasil yang dicapai oleh pimpinan perusahaan.
B.       Dasar penentuan taksiran keuntungan yang akan diterima di masa mendatang , serta harga saham yang dimilikinya.


3.       Pemerintah
Pemerintah di mana suatu perusahaan berada (berdomisili) sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yaitu dalam hubungannya dengan:
A.       Penentuan besarnya pajak yang menjadi tanggungan perusahaan.
B.       Pengumpulan data statistik pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Biro Pusat Statistik, yang selanjutnya akan dijadikan dasar perencanaan pemerintah.

4.       Karyawan
Karyawan suatu perusahaan berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tempat mereka bekerja, yaitu untuk:
A.       Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan jaminan sosial lainnya.
B.       Mengetahui perkembangan serta prospek(masa depan)perusahaan, sehingga karyawan dapat menentukan pilihan langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan kelangsungan kerjanya.
C.       Mengetahui tingkat kelayakan bonus yang diterimanya, di banding dengan keuntungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.

Tahap pemrosesan akutansi.
Dalam pelaksanannya semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu diproses dalam tahap-tahap kegiatan sebagai berikut;
1.       Pengidentifikasian dan pengukuran
2.       Pencatatan
3.       Penggolongan
4.       Pengikhtisaran
5.       Penyusunan laporan keuangan

Terlibat dalam sistem akutansi.
1.       Manajer Akutansi adalah kepala bagian yang bertugas antara lain: merancang sistem pembukuan, mengatur / mengorganisir pembukuan, mengawasi pelaksanaan pembukuan, menyediakan laporan keuangan.
2.       Asisten ManajerAkutansi, bertugas membantu manajer akutansi dalam melaksanakan tugasnya
3.       Penata Buku (Bookkeper), sebagai pelaksana pembukuan yang harus memiliki kemampuan;
·         Menyiapkan bukti transaksi (dokumen akutansi)
·         Membuat jurnal (mencatat transaksi dalam bentuk jurnal)
·         Membuat Neraca Saldo
·         Menyusun laporan keuangan
·         Menyusun kertas kerja ( Neraca Lajur)
4.       Pembantu Penata Buku (Accounting Clerk), sebagai pembantu penata buku dalam melaksanakan tugasnya.

 Akutansi Menghasilkan.
                Akuntansi menghasilkan informasi keuangan. Informasi keuangan tersebut dijabarkan dalam suatu format atau bentuk tertentu yang kemudian dikenal dengan laporan keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan . Laporan “laba rugi”menggambarkan  perkembangan dan hasil usaha perusahaan, serta laporan laporan yang lainnya. Oleh kareana itu laporan keuangan merupakan alat komunikasi antara kegiatan uasaha perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Hubungan jenis perusahaan dan akutansi.
Perusahaan manufaktur dan akutansi
Penerapan akutansi terhadap perusahaan manufaktur
1.       Pencatatan barang dan penggunaan bahan baku untuk diproses
2.        Pengeluaran tenaga kerja dan pengeluaran overhead pabrik selama pemrosesan berlangsung
3.       Perusahaan mengakui barang yang telah jadi dari hasil pemrosesan
4.      Penjualan barang melalui transaksi jual beli dengan pelanggan.
Penerapan akutansi terhadap perusahaan jasa
  1. Transaksi keuangan
  2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
  3. Membuat Jurnal Umum
  4. Membuat Buku Besar
  5. Membuat Jurnal Penyesuaian
  6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
  7. Membuat Jurnal Penutup
  8. Membuat Neraca Saldo
Penerapan akutansi terhadap perusahaan dagang
1.       Pencatatan transaksi pada jurnal umum
2.       Biaya angkut pembelian
3.       Retur pembelian dan pengurangan harga
4.       Potongan pembelian
5.       Penjualan
6.       Retur penjualan dan pengurangan harga
7.       Potongan penjualan
8.       Penerimaan kas
9.       Pengeluaran kas


 Informasi dalam proses akutansi.
Informasi yang terlibat dalam proses akutansi adalah;
·         Informasi ekonomis adalah informasi yang dihasilkan akutansi dalm bentuk data yang terjadi dalam perusahaan , yang dinyatakan dalam satuan uang. Oleh karena itu yang menjadi sasaran atau objek akutansi adalah transaksi yang bersifat finansil (keuangan ), atau transaksi yang akibatnya dapat diukur dengan satuan uang.
·         Informasi akutansi adalah data transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu, diikhtisarkan dalam bentuk laporan keuangan

Konsep Sistem Akutansi.
1. Berkesinambungan ( Going Concern)
Suatu kesatuan ekonomi yang akan terus berlanjut usahanya dan tidak akan diberhentikan kecuali dengan adanya bukti.

2. Periode Akuntansi ( Periodicity)
Pembagian kegiatan dalam periode dimana kegiatan tersebut berguna untuk mencatat secara periodik, dengan memperoleh informasi akutansi secara periodik dapat membantu perencanaan untuk mengembangkan perusahaan.

3. Kesatuan Akuntansi ( Business Entity Concept )
    Memisahkan perusahaan dengan pemilik.

4. Pengukuran dalam nilai uang (Money as unit of Measurement)
Akutansi keuangan mengukur aktiva, utang dan perubahan dengan menggunakan uang sebagai nilai nominalnya

5. Harga Pertukaran (Historical cost)
 Menyetujui suatu harga pada saat terjadi transaksi dimana objektivitas ditentukan oleh pihak yang bersangkutan dan transaksi tersebut dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak bebas

6. Penetapan beban dan pendapatan (Matching Cost Againts Revenue)
Menentukan laba dimana laba tersebut ditentukan oleh metode akrual yaitu dapat dihubungkan  terhadap pengukuran aktiva dan kewajiban, serta saat terjadi perubahan laba dihubungkan dengan 2 permasalahan yaitu pengakuan pendapatan dalam satu periode dan penentuan beban berhubungan dengan usaha yang dihasilkan dalam sebuah pendapatan.

Contoh Sistem Akutansi.
1.       Akutansi Keuangan (Financial Accounting)
Akutansi yang sasaran (objek) kegiatannya adalah transaksi keuangan yang menyangkut perubahan harta, hutang dan modal suatu perusahaan. Akutansi keuangan bertujuan menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern perusahaan(manajemen) dan pihak-pihak ekstern, misalnya bank, investor, pemerintah dan masyarakat umum.Kegiatan akutansi keuangan berorientasi kepada transaksi-transaksi yang sudah terjadi, dimana data tersebut diproses dengan menerapkan prinsip-prinsip akutansi yang telah diterima oleh umum.

2.       Akutansi Biaya(Cost Accounting)
Akutansi yang sasaran kegiatannya mengarah pada transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya-biaya, misalnya biaya-biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan produk. Akutansi biaya bertujuan menyediakan informasi biaya yang diperlukan untuk kepentinagan intern(pimpinan perusahaan), yaitu untuk menilai pelaksanaan operasi perusahaan dan menentukan rencana kegiatan di masa mendatang.

3.       Akutansi Perpajakan ( Tax Accounting)
Akutansi yang kegiatannya berhubungan dengan penentuan objek pajak yang menjadi beban perusahaan, serta perhitungannya untuk kepentingan penyusunan laporan pajak.Kegiatan akutansi perpajakan berfungsi membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transakasiyang akan terjadi, yang berhubungan dengan pertimbangan perpajakan.

4.       Akutansi Anggaran(Budgetary Accounting)
Akutansi yang berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan(anggaran) dalam satu periode tertentu. Dalam akutansi anggaran ini merupakan alat bantu dalam sebuah manajemen untuk melaksanakan fungsi pengawasan.


5.       Akutansi Pemeriksaan(Auditing)
Akutansi Pemeriksaan adalah yang kegiatannya berhubungan dengan pemeriksaan terhadap catatan-catatan hasil kegiatan Akutansi Keuangan, kegiatan  akutansi ini berfungsi untuk menguji kelayakan laporan keuangan yang dihasilkan. Akutansi pemeriksaan ini bersifat independen(tidak memihak) sehingga fasil pemeriksaan akuntan dapat dijamin kebenarannya(obyektif). Laporan keuangan dinyatakan layak, apabila proses penyusunannya sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang lazim, atau telah diterima secara umum. Sehingga kegiatan akutansi pemeriksaan ini lebih ditekankan terhadap penerapan prinsip-prinsip yang telah diterima secara umum.

6.       Akutansi Pemerintahan(Governmental Accounting)
Akutansi pemerintahan adalah bidang – bidang akutansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan negara, atau sering disebut dengan juga dengan istilah administrasi keuangan negara. Dimana seluruh data keuangan milik pemerintah dikelola oleh akutansi ini.
 
Sistem Informasi Akutansi.
                Sistem informasi akutansi adalah sistem yang dibentuk dengan maksud untuk menyelesaikan pekerjaan di bidang akutansi. Proses akutansi ini bisa diartikan sebagai proses identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis, sehingga dalam objek akutansi ini merupakan sebuah transaksi yang bersifat finansil (keuangan), atau transaksi yang dapat di ukur dengan satuan uang.  Agar suatu Sistem akutansi dapat berjalan dengan baik perlu adanya pekerja yang terlibat dalam lingkup akutansi tersebut, seperti contoh harus adanya seorang manjer akutansi, asisten manajer akutansi, penata buku, pembantu penata buku.  Yang dikelola dalam Sistem Informasi Akutansi ini adalah laporan-laporan keuangan yang berisi transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan keuangan meliputi neraca yang menggambarkan posisi keuangan, laporan laba-rugi, perkembangan dan hasil usaha perusahaan. Setiap perusahaan harus memerlukan siste informasi akutansi tanpa adanya sistem tersebut perusahaan akan sering terjadi persoalan khususnya dalam transaksi keuangan, sehingga dengan adanya sistem informasi akutansi dapat membantu perusahaan meningkatkan hasil yang dicapai.

Sistem Informasi Geografis.
                Sistem informasi geogafis merupakan sistem informasi berbasis komputer dan sistem informasi ini digunakan sebagai media penyimpanan dan untuk memanipulasi informasi geografis(Aronoff, 1989). Dengan adanya sistem ini memudahkan pengguna dalam mencari sebuah lokasi, karena dalam data ini pengguna dapat mengakses penunjukan lokasi dalam peta dengan tampilan secara digital.
                Sistem informasi geografis biasa digunakan dalam mengatasi data spasial atau data tentang keruangan. Penggunaan sistem ini sering diterapkan  dalam hal pemetaan tanah dan agrikultur, arkeologi, jaringan listrik serta geologi. Sistem informasi geografis sudah berskala nasional,  penerapan sistem ini pertama kali dioperasikan di negara Kanada dengan nama CGIS                      (Canada Geographics Information System). Sehingga sistem ini sudah diterapkan sejak beberapa tahun sebelumnya.
                Biasanya GIS menggunakan konsep dengan istilah “lapis”(layer). Layer terdiri dari beberapa lapisan dimana setiap lapisan mewakili satu fitur geografi dalam area yang sama, untuk mendapatkan informasi perlu adanya penumpukan dari semua layer yang ada. Bentuk layer ini seperti plastik transparan dimana lapisan ini hanya memuat atau mengandung satu gambar tertentu. Dengan bentuk lapisan – lapisan yang transparan pengguna dapat memilih lapisan transparan yang dikehendaki dan setelah proses pemilihan sudah dilakukan tahap berikutnya menumpuk lapisan tersebut sehingga akan memperoleh gambar yang merupakan gabungan dari beberapa transparan.
                Seiring dengan perkembangan zaman fungsi dari GIS masa kini bahkan dapat menggabungkan beberapa tugas pengambilan keputusan. Berikut beberpa tugas yang dapat dilakukan oleh GIS;
·         Mengelompokkan beberapa daerah penjualan sehingga dapat meminimalkan jarak perjalanan.
·         Mencari rute terpendek atau tercepat dari posisi A ke posisi B.
·         Menentukan lokasi lain apabila ada lokasi yang memiliki bentuk yang sama.

Sistem Informasi Pariwisata.
                Sistem ini diterapkan untuk mengolahan dan mengelola sebuah data dan informasi dalam bidang pariwisata, serta sistem ini menyediakan beberapa pelayanan yang baik bagi  administratif  maupun teknis, dimana pelayanan tersebut untuk mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem ini bergerak dalam suatu pengelolaan pariwisata daerah, dimulai dari promosi, manajemen pelayanan wisata (sistem pemesanan tiket, biro perjalanan, biro wisata, dll), pengelolaan obyek wisata dll. Sistem informasi pariwisata ini akan membantu Pemerintah Daerah dalam melakukan inventarisasi data , perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan dan pengawasan potensi dan usaha bidang pariwisata 
Informasi kepariwisataan ini sebagian perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi daerah. Fungsinya adalah :
  1. Melakukan pendataan terhadap sumber-sumber potensi daerah, terutama di sektor Pariwisata, yang didalamnya berupa Pemetaan wilayah pariwisata pembuatan peta tematik daerah wisata dan penyebarannya berdasarkan jenis obyek wisata (wisata pantai, gunung, hutan atau wisata lainnya), lokasi obyek wisata, dan lain-lain. Peta tematik dibuat sebagai sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja,dan lain-lain.
  2. Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pariwisata
  3. Menyediakan sistem informasi pariwisata, meliputi jenis obyek wisata, serta sarana dan prasarana yang mendukung dalam berwisata.
  4. Menyediakan sistem aplikasi kepariwisataan, meliputiAdministrasi pengunjung (tiket masuk, jumlah pengunjung, dll)   Sistem layanan wisata (pemesanan tiket, koordinasi dengan biro perjalanan/biro wisata, koordinasi dengan sistem perhotelan, dsb)   Pembukuan, administrasi umum, keuangan dan akuntansi (untuk pengelolaan tiap obyek wisata daerah)
Dengan adanya sistem informasi pariwisata diharapkan pemerintah dapat mengembangkan daerahnya masing-masing sebgai daerah atau tempat persinggahan para wisatawan baik wisatawan asing maupun lokal

Sistem Informasi Kesehatan.
                Sistem informasi pariwisata ini dibentuk oleh pemerintah untuk melayani masyarakat pada bidang kesehatan dan terintegrasi  dengan baik antara perangkat, prosedur  dan kebijakan yang diterapkan oleh sistem tersebut sehingga Sistem Informasi Kesehatan dapat terbentuk secara sistematis dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan data dan informasi kesehatan tersebar di semua pemerintahan. Informasi kesehatan selalu digunakan oleh sistem informasi kesehatan untuk membuat suatu program yang mengarah pada bidang kesehatan.
Pembuatan program tersebut diawali dari ;
·         Analisis situasi.
·         Penentuan prioritas.
·         Pembuatan Alternatif
·         Pengembangan program.
·          Pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program kesehatan.
Dan didalam sebuah sistem informasi kesehatan juga terdapat beberapa subsistem yang mendukung subsistem dalam sistem informasi kesehatan. Berikut subsistem secara umum meliputi:
  1. Penggolongan penyakit (untuk penyakit menular dan tidak menular).
  2. Pembuatan laporan dalam waktu yang rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium yang ada pada daerah tersebut.
  3.  Pelaporan program khusus, seperti jenis-jenis penyakit.
  4. Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lainlain
  5. Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi penduduk.
Tahap –tahap ini dilakukan demi terciptanya suatu sistem informasi kesehatan yang menunjang bagi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 

Sistem Informasi Personalia (SDM).
                Sistem informasi personalia (sdm) diterapkan dalam suatu perusahaan berguna untuk meningkatkan kinerja para pekerjanya, kegiatan tersebut dapat melalui pelatihan, pendidikan, dan yang sifatnya membangun karakter setiap individu. Setiap perusahaan harus memiliki system  kerena berguna untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS.
Dalam sistem informasi sdm terdapat beberapa subsistem;
·         Subsistem penggajian merupakan subsistem yang  berkaitan dengan penggajian, pemberian upah terhadap karyawan.
·         Subsistem riset SDM menangani penelitan, menganalisis serta mengevaluasi jabatan  dan melakukan penelitian keluhan terhadap oleh pegawai.
·         Subsistem intelijen SDM adalah subsistem yang menngunakan informasi eksternal dimana informasi tersebut berhubungan dengan mitra kerja yang  mencakup pemerintah,masyarakat umum dan pesaing.
·         Subsistem perencanaan SDM mengidentifikasi sumber daya manusia, dimana identifikasi tersebut berguna untuk melaksanakan sasaran dalam waktu jangka yang panjabg dalam perusahaan
·         Subsistem perekrutan menangani aktivitas yang berhubungan dengan penyeleksian calon pegawai, karyawan saat pendaftaran dalam perusahaan.
·         Subsistem manajemen tenaga kerja merupakan subsistem yang berhubungan terhadap pengembangan SDM. Dengan mengadakan pelatihan, pendidikan dan yang sifatnya mendidik untuk lebih maju.
·         Subsistem pelaporan lingkungan adalah subsistem yang menghasilkan laporan yang ditujukan untuk lingkungan perusahaan, seperti halnya laporan ditujukann kepada pemerintah dan karyawan.

Daftar Pustaka  
Abdul Kadir 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Hendi Soemantri 1999.Siklus Akutansi. Bandung Selatan : ARMICO Bandung.
Jogiyanto HM. Sistem Teknologi Informasi. Bulaksumur Yogyakarta:  ANDI Yogyakarta.
Nunung Choznah Ating Tedjasutisna 1994. Dasar Dasar Manajemen.Bandung: ARMICO Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar