Sabtu, 24 November 2012

Tipe Informasi, Karekteristik Informasi, Tahap Pengambilan Keputusan, Sistem Sosio-Teknologi


TIPE INFORMASI
                Peranan sistem informasi bukan hanya sebagai pengumpul dan pengolah data kemudian dijadikan informasi berupa laporan keuangan.Akan tetapi sistem informasi memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen, karena erat hubungannya dengan fungsi-fungsi perencanaan, alokasi sumber daya, pengendalian serta pengukuran. Manajemen membutuhkan suatu informasi dalam bentuk laporan- laporan  yang berhubungan dengan sistem informasi. Dengan adanya laporan dapat menjadi bukti terhadap permasalahan yang terjadi dalam organisasi, sehingga berguna dalam menentukan tindakan yang diambil oleh manajemen.                                                                                                                                                               
Sistem Informasi terbagi menjadi tiga tipe :                                                                                                                          
1.       Informasi pengumpulan data (scorekeeping information)
Informasi pengumpulan data berisi akumulasi atau pengumpulan data serta untuk menjawab pertanyaan
(Apakah saya sudah mengerjakannya dengan baik atau belum ? )
Informasi ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi kinerja personilnya.

2.       Informasi pengarahan perhatian(attention directing information)
Informasi pengarahan perhatian merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian terhadap masalah- masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan, serta melihat kesempatan yang dpat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan
(Permasalahan apakah yang harus saya amati ? ). Jadi dapat disimpulkan informasi ini akan membantu manjemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.

3.       Informasi pemecahan masalah(problem solving information)
Informasi pemecahan membantu manajer dalam mengambil keputusan saat terjadi permasalahan, serta informasi ini menjawab sebuah pertanyaan (Manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan ?). Problem solving dihubungkan dengan keputusan secara berulang- ulang, sehingga manajemen tingkat atas perlu membutuhkan analisis.

Karakteristik Informasi
                Informasi sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk melakukan sebuah keputusan. Karena manajemen memiliki tingkatan kegiatan yang berbeda, maka dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik informasi sebagai berikut;
1.       Kepadatan Informasi.
Kepadatan informasi ini sesuai dengan tingkatan manajemen, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci(detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatan karaktristik informasinya semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.

2.       Luas Informasi
Manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen tingkat atas membutuhkan karakteristik informasi yang semakin luas, karena manjemen atas berhubungan dengan maslah yang luas.



3.       Frekuensi Informasi
Manjemen tingkat bawah frekuensi yang diterima lebih rutin, karena manajer bawah mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke  waktu. Frekuensi manejemen tingkat yang lebih tinggi kebalikan dari manajemen tingkat bawah, yaitu tidak rutin, karena manjemen atas berhubungan dengan pengambilan suatu keputusan, dimana keputusan tersebut tidak terstruktur dengan pola dan waktu yang tidak jelas.

4.       Skedul Informasi
Manajer bawah memiliki tugas yang terstruktur sehingga informasi yang diterima oleh manajemen tingkat bawah harus memiliki skedul yang jelas dan periodik. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, skedul informasinya tidak periodik, hal tersebut dikarenakan manajemen atas berhubungan dengan pengambilan suatu keputusan yang tidak terstruktur.

5.       Waktu Informasi
Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah menegendalikan operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang terjadi. Untuk tingkatan manajemen tinggi, wktu informasinya lebih ke masa depan berupa informasi prediksi, karena digunakan oleh manajemen atas dalm mengambil keputusan stratejik, dimana keputusan itu menyangkut nilai masa depan.

6.       Akses Informasi
Informasi yang periodenya jelas dan berulang, dibutuhakn untuk manajemen tingkat bawah, sehingga bagian sistem informasi dapat menyediakan informasi dalam bentuk laporan periodik.
Dengan demikian, akses informasi untuk manajemen bawah dapat tidak secara on-line, tetapi dapat secara off-line.Sedangkan untuk tingkatan manajemen yang lebih tinggi , periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas. Sehingga akses on-line membantu manajer dalam mengambil informasi kapanpun sesuai dengan kebutuhan.

7.       Sumber Informasi
Sumber informasi dalam bentuk data internal perusahaan, merupakan sumber yang dibutuhkan oleh manajer-manajer tingkat bawah, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian operasi internal. Sedangkan manajer tingakat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan stratejik ada hubungannya dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga data yang bersumber pada eksternal perusahaan ini selalu dibutuhkan untuk mendapatkan informasi.


Tahap Pengambilan Keputusan
                Dalam pengambilan keputusan harus melewati beberapa aktiftas, bukan hanya proses satu aktifitas saja. Simon(1960), memperkenalkan empat aktifitas dalm proses pengambilan keputusan yaitu intelligence, design,choice dan implemation. Tahap pertama intelligence adalah tahap dimana seluruh informasi dikumpulkan untuk megidentifikasi permasalahan. Informasi yang terkumpul dapat diperoleh dari sistem informasi manajemen. Tahap kedua yaitu design adalah tahap memecahkan masalah dengan merancang solusi yang altenatif. Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system yang banyak alternatif terhadap pilihan solusi.
               
Tahap ketiga yaitu choice adalah tahap mamilih solusi dari alternatif-alternatif solusi yang disediakan oleh decisio  suport system. Tahap keempat yaitu implemation adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya, setelah melalui tahapan ini berarti suatu keputusan dapat diambil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan harus melalui beberapa tahapan serta dalam tahapan tersebut harus terselesaikan dengan baik, sehigga keputusan akhir yang diambil tidak mengalami kendala apapun.

Sistem Sosio- Teknologi
                Sistem informasi merupakan sub-sistem dari sistem organisasi. Sebagai suatu sistem,organisasi mempunyai beberapa sub-sistem, yaitu sistem informasi, struktur organisasi, kultur, tugas-tugas, dan manusia.  Sistem sosio-teknologi merupakan bagian dari organisasi yang memiliki komponen sosial dan komponen sistem informasi adalah komponen teknologi. Oleh karena itu, organisasi juga disebut dengan sistem sosio-teknologi (socio-technologycal system).
                Salah satu dari komponen organisasi ini adalah manusia. Manusia adalah komponen dari organisasi bukan komponen dari sistem informasi. Pada sebuah organisasi manusia selalu berinteraksi dengan sistem informasi yaitu mengoperasikan sistem informasi dan setelah mendapatkan informasi manusia akan menggunakan informasi tersebut. Dengan demikian manusia sebagai subyeknya sedangkan sistem informasinya berperan sebagai obyek. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu adanya pengembangan komponen-komponen yang ada pada sistem informasi tersebut.
                Penerapan sistem informasi mulai diterapkan pada sebuah organisasi, apabila sistem informasi tersebut  telah selesai dikembangkan, dimana sistem tersebut akan dijadikan komponen-komponen atau                   sub-sistem. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi berinteraksi dengan manusia yang merupakan bagian dari komponen lain pada organisasi. Sehingga dengan sistem informasi yang ada pada sebuah organisasi dapat membantu manusia dalam menjalankan atau mengoperasikan sebuah sistem informasi tersebut.

Daftar Pustaka 
Jogiyanto HM. Sistem Teknologi Informasi. Bulaksumur Yogyakarta:  ANDI Yogyakarta.


2 komentar: