Management.
Management adalah pemanfaatan sumber
daya yang ada pada sebuah organisasi, dimana sumber daya tersebut dikelola oleh
orang-orang yang memiliki tugas masing- masing. Dan tugas tersebut mengarah
pada pembentukan sebuah sistem sesuai dengan lingkup organisasi yang
diterapkan. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi.
Bentuk Management.
Sistem Informasi Management
menghasilkan beberapa bentuk laporan, dimana laporan tersebut berguna bagi
manajer untuk memantau perkembangan penjualan, sehingga manajer dapat mengambil
keputusan apabila terjadi kemerosotan penjualan. Dengan laporan penjualan
diharapkan tetap stabil dalam sebuah perusahaan tersebut. Berikut bentuk
laporan yang dihasilkan oleh management;
·
Laporan
Periodis adalah laporan yang dihasilkan dalam waktu tertentu seperti harian,
mingguan, bulanan.
·
Laporan
Ikhtisar adalah laporan yang dibuat untuk meringkas sejumlah data/informasi
yang telah didapat.
·
Laporan
perkecualian adalah laporan ini muncul apabila terjadi keadaan yang tidak
normal, sehingga laporan ini sering dibutuhkan manajer untuk menstabilkan
penjualan.
·
Laporan
Perbandingan adalah laporan yang berisi perbandingan dua himpunan informasi
atau lebih, dimana himpunan itu memiliki bentuk yang sama.
Perusahaan.
Perusahaan adalah suatu organisasi di
mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk
menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan
secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara jumlah
yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan
jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan
barang atau jasa tersebut.
Apa yang perlu dimanage.
1.
Man
(tenaga kerja)
Dalam kegiatan manajemen, faktor
manusia adalah paling menentukan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa
manusia tidak akan ada proses kerja , titik pusat daripada manajemen adalah
manusia
Manusia melakukan kegiatan dalam
manajemen;
A. Melahirkan ide.
B. Menggunakan dan
C. Melaksanakan manajemen
2.
Money(uang/biaya)
Uang merupakan faktor terpenting
karena sebagai alat tukar dan pengukur nilai suatu usaha. Setiap perusahaan
mengukur jumlah uang yang berputar pada perusahaan itu sendiri. Sehingga dengan
uang perusahaan dapat tau berapa pendapatan dan pengeluaran perusahaan .
3.
Methode(cara
kerja)
Cara untuk melaksanakan suatu
perkerjaan dalam mencapai tujuan, sangat menentukan hasil kerja seseorang .
Jadi tercapai tidaknya suatu tujuan itu sangat tergantung kepada cara
melaksanakannya. Dan tujuan pokok manajemen adalah untuk memperoleh efisiensi(
daya guna) dan efektivitas( tepat guna) dalam bekerja.
4.
Materials(bahan
/perlengkapan)
Unsur material dalam manajemen tidak
dapat diabaikan sama sekali, bahkan manajemen muncul karena adanya
kegiatan, manusia secara bersamaan untuk
mengurus materials. Tanpa materials yang diproses , tidak ada wujud dan hasil
yang diprosesnya.
5.
Mesin
Dalam perusahaan manapun, baik
kegiatan pemerintahan atau swasta , peranan mesin sebagai alat bantu kerja sangat
diperlukan. Kegunaan dari mesin-mesin dalam setiap kegiatan manajemen, dapat
membawa kemudahan dan kelancaran kerja,
juga memberi keuntungan yang banyak terhadap tenaga kerja.
6.
Pemasaran
Sebagai tempat untuk memasarkan hasi
produksi (barang)dari suatu kegiatan usaha, hal ini harus dikuasai, demi
kelangsungan proses kegiatan. Proses produksi sesuatu barang akan terhenti
apabila barang-barang hasil produksi itu tidak dipasarkan Oleh karena itu
penguasaan pasar untuk menyebarluaskan hasil-hasil produksi agar sampai ke
tangan konsumen, hal ini merupakan hal yang menetukan dala kegiatan manjemen.
Kenapa perlu dimanage.
Manajemen
untuk mencapai suatu keberhasilan harus melalui proses- proses yang harus
dimanage. Karena dengan dimanage suatu manajemen dapat berjalan lancar sehingga
membawa dampak yang positif bagi perusahaan yang bergerak sesuai bidangnya.
Memanage bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang manjer harus pintar-pintar
memutar otak, karena suatu perusahaan itu tidak selalu berada ditingkat teratas
pasti pernah mengalami ditingkat kebawah atau penurunan maka suatu manajer
harus bisa mengambil keputusan yang dapat merubah perusahaan dalam berkembang.
Manajer.
Manajer merupakan orang yang mampu
mengatur kinerja personilya dalam kegiatan organisasi , serta berhak untuk
mengambil keputusan apabila dalam suatu organisasi terjadi keadaan yang tidak
normal. Sehingga dengan adanya manajer, kegiatan organisasi dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
Peranan manjer dalam
suatu manajemen adalah;
·
Melayani
bagi segenap pembantu atau kerabat kerja.
·
Mengadakan
latihan-latihan dan memeilih tenaga kerja yang baik dan bermutu cara kerjanya.
·
Mewujudkan
kerja sama yang sebaik-baiknya terhadap
kerabat kerja dalam melakukan perkerjaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
·
Megembangkan suatu perusahaan dengan keputusan yang telah
dibuat untuk tetap maju dan berkembang.
·
Manajer
bekerja secara profesional dalam mengembangkan perusahaan.
Apa yang di butuhkan
manajer.
Manajer membutuhkan suatu data dan
informasi, karena dengan data dan
informasi seorang manajer dapat mengetahui secara langsung apa yang sedang terjadi pada sebuah perusahaan tersebut. Apakah
perusahaannya mengalami perkembangan bahkan mengalami kerugian, untuk mengatasi
hal tersebut manajer juga perlu sebuah laporan. Laporan bagi seorang manajer
memiliki fungsi yang penting, karena dengan laporan manajer dapat terbantu
untuk mengambil sebuah keputusan guna memperbaiki keadaan yang sebelumnya, atau
untuk meningkatkan keadaan suatu perusahaan. Dengan adanya data, informasi,
serta laporan manajer dapat mengelola perusahaan dengan baik dan meghasilkan
target yang maksimal sesuai dengan keinginan sebuah perusahaan.
Hubungan level
manajemen dengan kebutuhan informasi.
Manajemen
Tingkat Atas berhubungan dengan Informasi pemecahan masalah
Informasi
pemecahan masalah(problem solving
information)
Informasi pemecahan membantu manajer dalam mengambil keputusan saat
terjadi permasalahan, serta informasi ini menjawab sebuah pertanyaan (Manakah
yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) Problem solving
dihubungkan dengan keputusan secara berulang- ulang, sehingga manajemen tingkat
atas perlu membutuhkan analisis.
Manajemen
Tingkat Menengah berhubungan dengan informasi pengarahan perhatian
Informasi
pengarahan perhatian(attention directing
information)
Informasi pengarahan perhatian merupakan informasi untuk membantu
manajemen memusatkan perhatian terhadap masalah- masalah yang menyimpang,
ketidakberesan, ketidakefisienan, serta melihat kesempatan yang dpat dilakukan.
Informasi ini untuk menjawab pertanyaan
(Permasalahan
apakah yang harus saya amati ? ). Jadi dapat disimpulkan informasi ini akan
membantu manjemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
Manajemen
Tingkat Bawah berhubungan dengan informasi pemecahan masalah
Informasi pemecahan
masalah(problem solving information)
Informasi pemecahan membantu manajer dalam mengambil keputusan saat terjadi
permasalahan, serta informasi ini menjawab sebuah pertanyaan(Manakah yang
terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) Problem solving dihubungkan
dengan keputusan secara berulang- ulang, sehingga manajemen tingkat atas perlu
membutuhkan analisis.
Alasan manajer membutuhkan
informasi.
Dengan informasi sebuah laporan dapat
dibuat dan laporan tersebut dapat dijadikan bukti, sehingga berguna bagi
manajer untuk menentukan tindakan yang diambil.
Berikut alasan manajer membutuhkan informasi;
·
Dengan
informasi manajer dapat memantau atau mengevaluasi kinerja
personil-personilnya.
·
Informasi
dapat membantu manajer untuk melihat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada perusahaan.
·
Informasi
dapat membantu manajer dalam memantau perkembangan perusahaan.
·
Dan
informasi berguna untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan memecahkan
permasalahan
Jenis Perusahaan dan
Karakteristik.
·
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang
menghasilkan jasa untuk pelanggan.
Perusahaan ini menghasilkan jasa dimana jasa ini dapat kita gunakan
untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kita .
·
Perusahaan
Dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli barang
dagangan dari pemasok (supplier) kemudian menjual kembali kepada pelanggan.
·
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan
yang kegiatan usahanya adalah membeli bahan baku (input) kemudian mengubahnya
menjadi barang yang dijual kepada pelanggan.
Kebutuhan informasi
bagi tiap jenis perusahaan.
Perusahaan jasa
Informasi yang dibutuhkan;
·
Mencari
pekerja yang profesional
·
Mencari
informasi terhadap pelanggan tetap yang memakai jasa.
·
Mecari
peluang dalam mengembangkan jasa
Perusahaan Dagang
Informasi yang dibutukan;
·
Mencari
informasi tentang kualitas bahan baku
yang akan diolah
·
Mencari
informasi dalam penjualan suatu barang
·
Melakukan
kerja sama dalam hal penjualan yang luas baik lokal maupun internasional
Perusahaan Manufaktur
Informasi yang dibutuhkan;
·
Mencari
informasi tentang penjualan suatu produk
·
Mencari
informasi tentang kualitas bahan baku yang akan diproses
·
Mencari
informasi kerja sama baik eksport maupun
import
Sistem Informasi Manajemen.
Sistem yang digunakan dalam dunia manajemen, dimana pada suatu manajemen
bergerak dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh para
personil-personilnya atau kerabat kerja. Sistem manajemen ini memberikan suatu
informasi terhadap manajer dimana informasi tersebut dalam bentuk laporan –
laporan hasil perkembangan perusahaan, hasil kerja perusahaan. Sehingga dengan
laporan yang berisi informasi – informasi tersebut dapat membawa perubahan
suatu perusahaan, apabila perusahaan tersebut terdapat persoalan-persoalan yang
dapat menghambat kinerja perusahaan tersebut. Dengan data laporan yang berisi
beberapa informasi ,manajer dapat membuat keputusan untuk keluar dari suatu
persoalan yang dihadapi oleh perusahaannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa tugas
seorang manajer harus tegas dan bertanggung jawab karena berhubungan langsung
dengan kualitas perusahaan. Sehingga dengan adanya sistem informasi pada sebuah
manjemen dapat membantu para pekerja yang berada dalam lingkup manajemen, guna
mengembangkan perusahaan untuk lebih maju ke depannya.
Akutansi.
Akutansi adalah proses
identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis untuk memungkinkan
pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan pengambilan keputusan yang jelas dan
tegas oleh pemakai informasi tersebut. Pengertian di atas menekankan kepada
fungsi dan kegiatan akutansi , sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Dipandang dari sudut fungsi atau kegunannya ,
akutansi merupakannaktivitas jasa yang menyediakan informasi penting untuk
penilaian jalannya perusahaan , sehingga memungkinkan pimipinan perusahaan atau
pihak –pihak di luar perusahaan membuat pertimbangan-pertimbangan dan mengambil
keputusan yang tepat.
2.
Dipandang dari
sudut kegiatannya , akutansi merupakan suatu proses yang meliputi identifikasi
( penentuan ), pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis.
Informasi ekonomis yang dihasilkan akutansi
adalah data transaksi ang terjadi dalam perusahaan, yang dinyataka dalm satuan
uang . Oleh karena itu yang menjadi sasaran atau objek akutansi adalah transaksi
yang besifat finansial (keuangan), atau transaksi yang dapat di ukur dengan
satuan uang. Perusahaan melakukan transaksi keuangan terjadi bukan selama
periode tertentu melainkan bermacam-macam transaksi yang terjadi berulang-ulang.
Perusahaan
membutuhkan akutansi.
Setiap perusahaan selalu
membutuhkan akutansi, kerena akutansi memberikan suatu informasi terhadap hasil
penilaian jalannya suatu perusahaan, tanpa adanya akutansi pimpinan
perusahaan tidak dapat mengambil
keputusan yang tepat. Kegiatan
akutansi juga meliputi perencanaan
sistem pencatatan dan penfsiran atas laporan keuangan. Sehingga dengan adanya
akutansi dalam sebuah perusahaan diharapkan dapat membantu atau mendukung
perusahaan tersebut dapat terus berkembang.
Pihak
yang memerlukan Akutansi
Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap informasi akutansi serta manfaatnyabagi pihak yang
bersangkutan , antara lain sebagai berikut;
1.
Pimpinan
Perusahaan
Laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan
berfungsi sebagai:
A. Bukti pertanggungjawaban kepada para pemilik
perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengelola
perusahaan.
B. Alat untuk mengukur tingkat biaya dari
kegiatan-kegiatan perusahaan
C. Sebagai dasar bahan pertimbangan dalam
menetapkan rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.
2.
Pemilik
Perusahaan
Dalam perusahaan-perusahaan yang pimpinannya
diserahkan kepada orang lain, seperti dalam bentuk Perseroan Terbatas(PT), bagi
pemilik perusahaan laporan keuangan berfungsi sebagai;
A. Alat untuk menilai hasil yang dicapai oleh
pimpinan perusahaan.
B. Dasar penentuan taksiran keuntungan yang akan
diterima di masa mendatang , serta harga saham yang dimilikinya.
3.
Pemerintah
Pemerintah di mana suatu perusahaan berada
(berdomisili) sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan, yaitu dalam hubungannya dengan:
A. Penentuan besarnya pajak yang menjadi
tanggungan perusahaan.
B. Pengumpulan data statistik pada Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Biro Pusat Statistik, yang selanjutnya akan
dijadikan dasar perencanaan pemerintah.
4.
Karyawan
Karyawan suatu perusahaan berkepentingan
terhadap laporan keuangan perusahaan tempat mereka bekerja, yaitu untuk:
A. Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam
memberikan upah dan jaminan sosial lainnya.
B. Mengetahui perkembangan serta prospek(masa
depan)perusahaan, sehingga karyawan dapat menentukan pilihan langkah yang harus
dilakukan sehubungan dengan kelangsungan kerjanya.
C. Mengetahui tingkat kelayakan bonus yang
diterimanya, di banding dengan keuntungan perusahaan dalam periode yang
bersangkutan.
Tahap
pemrosesan akutansi.
Dalam
pelaksanannya semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu
diproses dalam tahap-tahap kegiatan sebagai berikut;
1.
Pengidentifikasian
dan pengukuran
2.
Pencatatan
3.
Penggolongan
4.
Pengikhtisaran
5.
Penyusunan
laporan keuangan
Terlibat
dalam sistem akutansi.
1.
Manajer Akutansi
adalah kepala bagian yang bertugas antara lain: merancang sistem pembukuan,
mengatur / mengorganisir pembukuan, mengawasi pelaksanaan pembukuan, menyediakan
laporan keuangan.
2.
Asisten
ManajerAkutansi, bertugas membantu manajer akutansi dalam melaksanakan tugasnya
3.
Penata Buku
(Bookkeper), sebagai pelaksana pembukuan yang harus memiliki kemampuan;
·
Menyiapkan bukti
transaksi (dokumen akutansi)
·
Membuat jurnal (mencatat
transaksi dalam bentuk jurnal)
·
Membuat Neraca
Saldo
·
Menyusun laporan
keuangan
·
Menyusun kertas
kerja ( Neraca Lajur)
4.
Pembantu Penata
Buku (Accounting Clerk), sebagai pembantu penata buku dalam melaksanakan
tugasnya.
Akutansi
Menghasilkan.
Akuntansi menghasilkan
informasi keuangan. Informasi keuangan tersebut dijabarkan dalam suatu
format atau bentuk tertentu yang kemudian dikenal dengan laporan keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca yang
menggambarkan posisi keuangan perusahaan . Laporan “laba rugi”menggambarkan perkembangan dan hasil usaha perusahaan, serta
laporan laporan yang lainnya. Oleh kareana itu laporan keuangan merupakan alat
komunikasi antara kegiatan uasaha perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap posisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan.
Hubungan
jenis perusahaan dan akutansi.
Perusahaan
manufaktur dan akutansi
Penerapan
akutansi terhadap perusahaan manufaktur
1.
Pencatatan barang dan
penggunaan bahan baku untuk diproses
2.
Pengeluaran tenaga kerja dan pengeluaran
overhead pabrik selama pemrosesan berlangsung
3.
Perusahaan mengakui barang
yang telah jadi dari hasil pemrosesan
4.
Penjualan barang melalui transaksi jual beli dengan pelanggan.
Penerapan
akutansi terhadap perusahaan jasa
- Transaksi keuangan
- Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
- Membuat Jurnal Umum
- Membuat Buku Besar
- Membuat Jurnal Penyesuaian
- Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
- Membuat Jurnal Penutup
- Membuat Neraca Saldo
Penerapan
akutansi terhadap perusahaan dagang
1.
Pencatatan
transaksi pada jurnal umum
2.
Biaya angkut
pembelian
3.
Retur pembelian
dan pengurangan harga
4.
Potongan
pembelian
5.
Penjualan
6.
Retur penjualan
dan pengurangan harga
7.
Potongan penjualan
8.
Penerimaan kas
9.
Pengeluaran kas
Informasi
dalam proses akutansi.
Informasi
yang terlibat dalam proses akutansi adalah;
·
Informasi
ekonomis adalah informasi yang dihasilkan akutansi dalm bentuk data yang
terjadi dalam perusahaan , yang dinyatakan dalam satuan uang. Oleh karena itu
yang menjadi sasaran atau objek akutansi adalah transaksi yang bersifat
finansil (keuangan ), atau transaksi yang akibatnya dapat diukur dengan satuan
uang.
·
Informasi
akutansi adalah data transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama
satu periode tertentu, diikhtisarkan dalam bentuk laporan keuangan
Konsep
Sistem Akutansi.
1. Berkesinambungan
( Going Concern)
Suatu kesatuan ekonomi
yang akan terus berlanjut usahanya dan tidak akan diberhentikan kecuali dengan
adanya bukti.
2. Periode
Akuntansi ( Periodicity)
Pembagian kegiatan
dalam periode dimana kegiatan tersebut berguna untuk mencatat secara periodik,
dengan memperoleh informasi akutansi secara periodik dapat membantu perencanaan
untuk mengembangkan perusahaan.
3. Kesatuan
Akuntansi ( Business Entity Concept )
Memisahkan
perusahaan dengan pemilik.
4. Pengukuran
dalam nilai uang (Money as unit of Measurement)
Akutansi keuangan
mengukur aktiva, utang dan perubahan dengan menggunakan uang sebagai nilai
nominalnya
5. Harga
Pertukaran (Historical cost)
Menyetujui suatu harga pada saat terjadi
transaksi dimana objektivitas ditentukan oleh pihak yang bersangkutan dan
transaksi tersebut dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak bebas
6. Penetapan
beban dan pendapatan (Matching Cost Againts Revenue)
Menentukan laba dimana
laba tersebut ditentukan oleh metode akrual yaitu dapat dihubungkan terhadap pengukuran aktiva dan kewajiban,
serta saat terjadi perubahan laba dihubungkan dengan 2 permasalahan yaitu
pengakuan pendapatan dalam satu periode dan penentuan beban berhubungan dengan
usaha yang dihasilkan dalam sebuah pendapatan.
Contoh Sistem Akutansi.
1.
Akutansi
Keuangan (Financial Accounting)
Akutansi yang sasaran (objek)
kegiatannya adalah transaksi keuangan yang menyangkut perubahan harta, hutang
dan modal suatu perusahaan. Akutansi keuangan bertujuan menyajikan laporan
keuangan untuk kepentingan pihak intern perusahaan(manajemen) dan pihak-pihak
ekstern, misalnya bank, investor, pemerintah dan masyarakat umum.Kegiatan
akutansi keuangan berorientasi kepada transaksi-transaksi yang sudah terjadi,
dimana data tersebut diproses dengan menerapkan prinsip-prinsip akutansi yang
telah diterima oleh umum.
2.
Akutansi
Biaya(Cost Accounting)
Akutansi yang sasaran kegiatannya
mengarah pada transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya-biaya, misalnya
biaya-biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan produk. Akutansi biaya
bertujuan menyediakan informasi biaya yang diperlukan untuk kepentinagan
intern(pimpinan perusahaan), yaitu untuk menilai pelaksanaan operasi perusahaan
dan menentukan rencana kegiatan di masa mendatang.
3.
Akutansi
Perpajakan ( Tax Accounting)
Akutansi yang kegiatannya berhubungan
dengan penentuan objek pajak yang menjadi beban perusahaan, serta
perhitungannya untuk kepentingan penyusunan laporan pajak.Kegiatan akutansi
perpajakan berfungsi membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan
transakasiyang akan terjadi, yang berhubungan dengan pertimbangan perpajakan.
4.
Akutansi
Anggaran(Budgetary Accounting)
Akutansi yang berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta
taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana
operasi keuangan perusahaan(anggaran) dalam satu periode tertentu. Dalam
akutansi anggaran ini merupakan alat bantu dalam sebuah manajemen untuk
melaksanakan fungsi pengawasan.
5.
Akutansi
Pemeriksaan(Auditing)
Akutansi Pemeriksaan adalah yang
kegiatannya berhubungan dengan pemeriksaan terhadap catatan-catatan hasil
kegiatan Akutansi Keuangan, kegiatan
akutansi ini berfungsi untuk menguji kelayakan laporan keuangan yang
dihasilkan. Akutansi pemeriksaan ini bersifat independen(tidak memihak)
sehingga fasil pemeriksaan akuntan dapat dijamin kebenarannya(obyektif).
Laporan keuangan dinyatakan layak, apabila proses penyusunannya sesuai dengan
prinsip-prinsip akutansi yang lazim, atau telah diterima secara umum. Sehingga
kegiatan akutansi pemeriksaan ini lebih ditekankan terhadap penerapan
prinsip-prinsip yang telah diterima secara umum.
6.
Akutansi
Pemerintahan(Governmental Accounting)
Akutansi pemerintahan adalah bidang –
bidang akutansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan
keuangan negara, atau sering disebut dengan juga dengan istilah administrasi
keuangan negara. Dimana seluruh data keuangan milik pemerintah dikelola oleh
akutansi ini.
Sistem Informasi Akutansi.
Sistem informasi akutansi adalah
sistem yang dibentuk dengan maksud untuk menyelesaikan pekerjaan di bidang
akutansi. Proses akutansi ini bisa diartikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis, sehingga dalam objek akutansi
ini merupakan sebuah transaksi yang bersifat finansil (keuangan), atau
transaksi yang dapat di ukur dengan satuan uang. Agar suatu Sistem akutansi dapat berjalan
dengan baik perlu adanya pekerja yang terlibat dalam lingkup akutansi tersebut,
seperti contoh harus adanya seorang manjer akutansi, asisten manajer akutansi,
penata buku, pembantu penata buku. Yang
dikelola dalam Sistem Informasi Akutansi ini adalah laporan-laporan keuangan
yang berisi transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama satu
periode tertentu. Laporan keuangan meliputi neraca yang menggambarkan posisi
keuangan, laporan laba-rugi, perkembangan dan hasil usaha perusahaan. Setiap
perusahaan harus memerlukan siste informasi akutansi tanpa adanya sistem
tersebut perusahaan akan sering terjadi persoalan khususnya dalam transaksi
keuangan, sehingga dengan adanya sistem informasi akutansi dapat membantu
perusahaan meningkatkan hasil yang dicapai.
Sistem Informasi Geografis.
Sistem informasi geogafis merupakan sistem
informasi berbasis komputer dan sistem informasi ini digunakan sebagai media
penyimpanan dan untuk memanipulasi informasi geografis(Aronoff, 1989). Dengan
adanya sistem ini memudahkan pengguna dalam mencari sebuah lokasi, karena dalam
data ini pengguna dapat mengakses penunjukan lokasi dalam peta dengan tampilan
secara digital.
Sistem
informasi geografis biasa digunakan dalam mengatasi data spasial atau data
tentang keruangan. Penggunaan sistem ini sering diterapkan dalam hal pemetaan tanah dan agrikultur,
arkeologi, jaringan listrik serta geologi. Sistem informasi geografis sudah
berskala nasional, penerapan sistem ini
pertama kali dioperasikan di negara Kanada dengan nama CGIS (Canada Geographics Information System). Sehingga sistem ini sudah
diterapkan sejak beberapa tahun sebelumnya.
Biasanya
GIS menggunakan konsep dengan istilah “lapis”(layer). Layer terdiri dari
beberapa lapisan dimana setiap lapisan mewakili satu fitur geografi dalam area
yang sama, untuk mendapatkan informasi perlu adanya penumpukan dari semua layer
yang ada. Bentuk layer ini seperti plastik transparan dimana lapisan ini hanya
memuat atau mengandung satu gambar tertentu. Dengan bentuk lapisan – lapisan
yang transparan pengguna dapat memilih lapisan transparan yang dikehendaki dan
setelah proses pemilihan sudah dilakukan tahap berikutnya menumpuk lapisan
tersebut sehingga akan memperoleh gambar yang merupakan gabungan dari beberapa
transparan.
Seiring
dengan perkembangan zaman fungsi dari GIS masa kini bahkan dapat menggabungkan
beberapa tugas pengambilan keputusan. Berikut beberpa tugas yang dapat
dilakukan oleh GIS;
·
Mengelompokkan
beberapa daerah penjualan sehingga dapat meminimalkan jarak perjalanan.
·
Mencari
rute terpendek atau tercepat dari posisi A ke posisi B.
·
Menentukan
lokasi lain apabila ada lokasi yang memiliki bentuk yang sama.
Sistem Informasi Pariwisata.
Sistem ini diterapkan untuk mengolahan dan mengelola sebuah data dan
informasi dalam bidang pariwisata, serta sistem ini menyediakan beberapa
pelayanan yang baik bagi
administratif maupun teknis, dimana pelayanan tersebut untuk
mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem ini bergerak dalam suatu
pengelolaan pariwisata daerah, dimulai dari promosi, manajemen pelayanan wisata
(sistem pemesanan tiket, biro perjalanan, biro wisata, dll), pengelolaan obyek
wisata dll. Sistem informasi pariwisata ini akan membantu Pemerintah Daerah
dalam melakukan inventarisasi data , perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan dan
pengawasan potensi dan usaha bidang pariwisata
Informasi
kepariwisataan ini sebagian perlu disampaikan ke publik disajikan melalui
sistem informasi potensi daerah. Fungsinya
adalah :
- Melakukan pendataan terhadap sumber-sumber potensi daerah, terutama di sektor Pariwisata, yang didalamnya berupa Pemetaan wilayah pariwisata pembuatan peta tematik daerah wisata dan penyebarannya berdasarkan jenis obyek wisata (wisata pantai, gunung, hutan atau wisata lainnya), lokasi obyek wisata, dan lain-lain. Peta tematik dibuat sebagai sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja,dan lain-lain.
- Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pariwisata
- Menyediakan sistem informasi pariwisata, meliputi jenis obyek wisata, serta sarana dan prasarana yang mendukung dalam berwisata.
- Menyediakan sistem aplikasi kepariwisataan, meliputiAdministrasi pengunjung (tiket masuk, jumlah pengunjung, dll) Sistem layanan wisata (pemesanan tiket, koordinasi dengan biro perjalanan/biro wisata, koordinasi dengan sistem perhotelan, dsb) Pembukuan, administrasi umum, keuangan dan akuntansi (untuk pengelolaan tiap obyek wisata daerah)
Dengan adanya sistem
informasi pariwisata diharapkan pemerintah dapat mengembangkan daerahnya
masing-masing sebgai daerah atau tempat persinggahan para wisatawan baik
wisatawan asing maupun lokal
Sistem
Informasi Kesehatan.
Sistem
informasi pariwisata ini dibentuk oleh pemerintah untuk melayani masyarakat
pada bidang kesehatan dan terintegrasi dengan baik antara perangkat, prosedur
dan kebijakan yang diterapkan oleh sistem tersebut sehingga Sistem
Informasi Kesehatan dapat terbentuk secara sistematis dalam pengelolaan sistem
informasi kesehatan data dan informasi kesehatan tersebar di semua
pemerintahan. Informasi kesehatan selalu digunakan oleh sistem informasi
kesehatan untuk membuat suatu program yang mengarah pada bidang kesehatan.
Pembuatan program
tersebut diawali dari ;
·
Analisis situasi.
·
Penentuan prioritas.
·
Pembuatan Alternatif
·
Pengembangan program.
·
Pelaksanaan dan
pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program
kesehatan.
Dan didalam sebuah
sistem informasi kesehatan juga terdapat beberapa subsistem yang mendukung subsistem
dalam sistem informasi kesehatan. Berikut subsistem secara umum meliputi:
- Penggolongan penyakit (untuk penyakit menular dan tidak menular).
- Pembuatan laporan dalam waktu yang rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium yang ada pada daerah tersebut.
- Pelaporan program khusus, seperti jenis-jenis penyakit.
- Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lainlain
- Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi penduduk.
Tahap –tahap ini
dilakukan demi terciptanya suatu sistem informasi kesehatan yang menunjang bagi
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sistem Informasi Personalia (SDM).
Sistem informasi personalia (sdm)
diterapkan dalam suatu perusahaan berguna untuk meningkatkan kinerja para
pekerjanya, kegiatan tersebut dapat melalui pelatihan, pendidikan, dan yang
sifatnya membangun karakter setiap individu. Setiap perusahaan harus memiliki
system kerena berguna untuk mengumpulkan
dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data
tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem
ini dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource information
system) atau HRIS.
Dalam sistem informasi sdm terdapat beberapa subsistem;
·
Subsistem
penggajian merupakan subsistem yang
berkaitan dengan penggajian, pemberian upah terhadap karyawan.
·
Subsistem
riset SDM menangani penelitan, menganalisis serta mengevaluasi jabatan dan melakukan penelitian keluhan terhadap
oleh pegawai.
·
Subsistem
intelijen SDM adalah subsistem yang menngunakan informasi eksternal dimana
informasi tersebut berhubungan dengan mitra kerja yang mencakup pemerintah,masyarakat umum dan
pesaing.
·
Subsistem
perencanaan SDM mengidentifikasi sumber daya manusia, dimana identifikasi
tersebut berguna untuk melaksanakan sasaran dalam waktu jangka yang panjabg dalam
perusahaan
·
Subsistem
perekrutan menangani aktivitas yang berhubungan dengan penyeleksian calon
pegawai, karyawan saat pendaftaran dalam perusahaan.
·
Subsistem
manajemen tenaga kerja merupakan subsistem yang berhubungan terhadap
pengembangan SDM. Dengan mengadakan pelatihan, pendidikan dan yang sifatnya
mendidik untuk lebih maju.
·
Subsistem
pelaporan lingkungan adalah subsistem yang menghasilkan laporan yang ditujukan
untuk lingkungan perusahaan, seperti halnya laporan ditujukann kepada
pemerintah dan karyawan.
Daftar Pustaka
Abdul Kadir
2002. Pengenalan Sistem Informasi.
Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Hendi
Soemantri 1999.Siklus Akutansi. Bandung Selatan : ARMICO Bandung.
Jogiyanto
HM. Sistem Teknologi Informasi.
Bulaksumur Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Nunung
Choznah Ating Tedjasutisna 1994. Dasar
Dasar Manajemen.Bandung: ARMICO Bandung