Jumat, 01 Maret 2013

Sistem Basis Data pertemuan 4

1.   pertemuan 4

   Pengertian normalisasi data.
Definisi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.
Inti dari normalisasi itu sendiri yaitu untuk menghasilkan struktur tabel yang normal/baik.
Jadi normalisasi itu adalah sebuah cara untuk memisahkan / memecah tabel yang mengalami redudansi data ke  dalam tabel dua entitas / tabel atau lebih .
Tujuan dari normalisasi
Untuk menghilangkan kerangkapan data.
Untuk mengurangi kompleksitas
Untuk mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
1.      Tahapan dalam normalisasi data.
TAHAP-TAHAP NORMALISASI :
           Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya
memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.
Aturan :
1.         Mendefinisikan atribut kunci
2.         Tidak adanya group berulang
3.         Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci

           Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).

Aturan :
1.         Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu,
2.         Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.
Atau dengan kata lain suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
a.      Memenuhi 1-NF.
b.      Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua
      atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.
Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat satu atribut yang
membentuk kunci utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-NF.
Rasionalisasi 2-NF :
a.      Memiliki semantik yang lebih eksplisit dari 1-NF.
b.      Mencegah beberapa kondisi anomali dalam update data.
           Bentuk Normal III (Third Normal Form / 1-NF).
Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :
1.      Relasi tersebut memenuhi 2-NF.
2.      Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut
      bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.
Atau dengan kata lain :
1.         Sudah berada dalam bentuk normal kedua
2.         Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).
Suatu relasi yang memenuhi 2-Nf dan hanya memiliki satu atribut bukan kunci selalu
memenuhi 3-NF.
2.      Contoh penerapan normalisasi data.

Normalisasi 1nf, 2nf, 3nf

BENTUK NORMAL PERTAMA (1NF)
Berikut adalah contoh data-data yang belum ternormalisasi:

 



Pada data tabel di atas, contoh data belum ternormalisasi sehingga
dapat diubah ke dalam bentuk 1NF dengan cara membuat setiap baris
berisi kolom dengan jumlah yang sama dan setiap kolom hanya mengandung satu
nilai.
       
BENTUK NORMALISASI KEDUA (2NF)
Berikut ini adalah contoh data pada tabel mahasiswa yang belum memenuhi
bentuk 1NF.

Bentuk 2NF-nya didapat dengan teknik berikut ini:
Pada bentuk 1NF-nya, terlihat bahwa kolom NIM merupakan PrimaryKey.
NIM -> Nama, Dosen Wali. Artinya adalah bahwa atribut Nama dan Dosen Wali
bergantung pada NIM.
Tetapi NIM <> Kode MataKuliah. Artinya adalah bahwa atribut Kode_MataKuliah tidak tergantung pada NIM.
Sehingga, bentuk 2NF-nya terbagi atas 2 table:

Table1


BENTUK NORMALISASI KETIGA (3NF)
Berikut ini adalah contoh tabel Mahasiswa yang sudah dalam bentuk 1NF:




Bentuk 2NF-nya:
Table1

 

Namun, di Table1, atribut nonkey(Nilai dan Bobot) masih memiliki ketergantungan fungsional. Maka, untuk memenuhi bentuk 3NF, Table1 harus dipecah lagi menjadi:

4.      Jelaskan pengertian denormalisasi data

Pengertian Denormalisasi Data.
 •Denormalisasi merupakan proses yang dilakukan pada database yang sudah dinormalisasi, dengan cara memodifikasi struktur tabel dan mengabaikan kerangkapan data (yang terkontrol) untuk meningkatkan kinerja database.
•Pelanggaran terhadap Normalisasi, dan ditujukan demi pertimbangan performansi. Cara : mengendalikan redundansi untuk mengurangi perhitungan, kompleksitas perintah, & jumlah tabel yang di-Join. Konsekuensi :
 a.Kebutuhan tambahan ruang penyimpanan.
b.Poses manipulasi data lebih lambat.
 •Denormalisasi adalah hal mendasar dalam membuat DATAWAREHOUSE 

5.      Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalam denormalisasi data
Tahapan dalam Denormalisasi Data.
•Derived Attribute (Atribut yg terderivasi).
a.Nilai-nilai dari atribut ini diolah dari nilai-nilai yang sudah ada pada atribut yang lain (dari tabel yg sama atau tabel lain).
b.Digunakan untuk menghindari proses yang berulang dan memakan waktu.
•Atribut yang berlebihan.
a. Atribut yang menyatakan lebih dari satu fakta.
b. Melanggar First Normal Form, karena tidak memiliki domain nilai yang unik
•Jenis :
•Encoded attribute
•Concatenated Attribute
•Overlapping Attribute
•Alternate Attribute
•Summary Table (tabel rekapitulasi).
a.Normalisasi  tabel-tabel Detail.
b.Laporan berbentuk Summary (rekapitulasi) merupakan hasil pengolahan dari Kumpulan data Detail.
c.Makin besar volume data dan makin banyak tabel yang ter-JOIN  makin lama waktu diperlukan.
d.Solusi : simpan hasil pengolahan dalam tabel khusus.

6.      Contoh Penerapan Denormalisasi Data.
contoh :
·         denormalisasi pertama : total sks yang telah diambil seorang mahasiswa. ini dibentuk dari jumlah sks matakuliah yang pernah diambil.
·         denormalisasikedua : pembuatan tabel jumlah kehadiran mahasiswa dalam satu semester.data ini dibentuk dari penjumlahan data harian mahasiswa.

7.      Pengertian Boyce-Codde Method.
•Boyce-Codde Method adalah bentuk normal yang digunakan dalam normalisasi database. Ini adalah versi yang sedikit lebih kuat dari bentuk normal ketiga (3NF). BCNF dikembangkan pada tahun 1974 oleh Raymond F. Boyce dan Edgar F. Codd untuk mengatasi beberapa jenis anomali tidak ditangani oleh 3NF.
•Dalam Date (2004), didefinisikan bahwa sebuah relvar berada dalam BCNF bila dan hanya bila setiap FD yang tidak sepele, tidak dapat dikurangi-sebelah kiri memiliki sebuah kunci kandidat sebagai determinannya. Contoh solusi untuk relvar SSP {S#, SNAME, P#, QTY}, menjadi proyeksi. 
•Dalam Hariyanto (2004), ketentuan BCNF tercapai apabila masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing-masing kunci di mana kunci tersebut bukan bagiannya. Contoh sebuah relasi sebelum berada dalam BCNF, Kehadiran {Dosen, Semester, Kuliah, Sesi, Kehadiran}. Diperoleh keterangan bahwa keterangan di atas dapat dideskripsikan bahwa Kuliah memiliki ketergantungan fungsional pada Dosen dan Semester; Dosen memiliki ketergantungan fungsional pada Kuliah dan Semester; Kehadiran memiliki ketergantungan fungsional pada Dosen, Semester dan Sesi; dan Kehadiran memiliki ketergantungan fungsional pada Kuliah, Semester dan Sesi. Dengan demikian, diperoleh hasil dekomposisi.
•Dalam Philip (2007), dinyatakan bahwa sebuah relasi berada dalam BCNF jika, dan hanya jika, setiap kunci kandidat adalah sebuah determinan. Contoh: ORDER (OrderNo, OrderDate, CustNo, PmtMethod, ItemNo, ItemName, UnitPrice, OrderQty).

8.      Tahapan dalam Boyce-Codde.
Tahapan :
 •Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X  Y maka X adalah super key.
•Tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi.
•Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X  A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar